Selasa, 25 Desember 2012

"All iz Well, All iz Well..."

I’m a little bit late to watch one of Bollywood movie called 3 Idiots. It is starring Aamir Khan, Kareena Kapoor, R. Madhavan, and Sharman Joshi. Although everyone told that it’s one of the best Bollywood movies, or that it brings such an emotional feeling to the beholders; I wasn’t interested enough to watch. A friend of mine has also said to me about this film, and suggested me to (once again) watch. I didn’t mind to watch it, actually, but I just didn’t interested.

But then it changed when my friend brought a DVD of the movie and lended it to me. And one night I watched it by myself in my room, and I could say that: IT SUCH A BRILLIANT MOVIE.

Selasa, 27 November 2012

Virus Stand Up Comedy

Virus stand up comedy akhir-akhir ini mulai menjangkiti dunia anak muda, tak terkecuali saya sendiri. Mulai dari televisi, surat kabar, sampai jejaring sosial semuanya ngomongin salah satu jenis komedi yang semakin lama semakin tumbuh dan berkembang (semacam anak sepertinya) di Indonesia ini. Sebenarnya keberadaan stand up comedy sudah lama happening di negara-negara sebelah barat sana, tapi baru masuk Indonesia (kalau yang ini semacam penjajah sepertinya) beberapa tahun belakangan ini. Stand up comedy menampilkan jenis komedi yang lain dari comedy slapstick yang marak di tivi-tivi. Salah satu perbedaannya adalah, stand up comedy dilakukan oleh satu orang komedian (selanjutnya disebut comic atau stand up comedian) sehingga terkadang disebut juga komedi tunggal.

Selasa, 06 November 2012

Kapan Kita Kembali

Minggu, 4 November 2012 saya sempat terkejut melihat status teman saya di akun jejaring sosial. Dia mengatakan bahwa telah terjadi kecelakaan lalu lintas di daerah Baturraden yang menewaskan lima orang, diantaranya 2 orang mahasiswa salah satu universitas negeri di Semarang. Belakangan diketahui bahwa salah satu korban yaitu Novi sempat memposting beberapa tulisan di blog pribadinya, salah satunya http://novilialutfiatul.wordpress.com/2012/11/01/dosen-tak-bernyawa/ sebelum terjadinya tragedi tersebut, tepatnya pada 1 November 2012.

Senin, 05 November 2012

Catatan Singkat Tentang Adik Kecilku

Untuk kesekian kalinya Ibu meneleponku. Beliau sering bahkan hampir tiap hari melakukan hal ini semenjak aku tinggal di Semarang untuk kuliah. Tak jarang beliau menelepon hanya untuk bertanya apa kabar, sudah makan atau belum, sudah sholat apa belum, dan kuliah jam berapa. Aku tahu, sebenarnya ada banyak hal yang ingin beliau sampaikan padaku lewat telepon, tapi beliau kuatir teleponnya menggangguku yang sedang belajar atau capai setelah kuliah dan pergi ke kampus.

Di teleponnya kala itu, beliau bercerita mengenai adikku—satu-satunya karena kami hanya tinggal 2 bersaudara—yang mengalami kemajuan belajar setelah aku kuliah.

Minggu, 28 Oktober 2012

Sunset-nya Ilang... (1)

Libur Hari Raya Idul Adha kemarin bener-bener bikin aku puas ngabisin waktu bareng temen-temen dan keluargaku. well, gak lama sih. Hari Rabu, setelah dapet kepastian hari itu nggak ada kuliah dan besok dosennya udah mbatalin jam, akhirnya sepulang dari kampus aku langsung siap-siap buat pulang. Asli mendadak banget! Beruntung aku masih kebagian tiket bus sekitar jam  satu siang.

Perjalanan Semarang-Pemalang yang biasanya paling cepet bisa 2 jam (lebih sering 3 jam, sebenernya) kali ini mpe lebih dari tiga jam. Dan, do you know what? Untuk pertama kalinya aku muntah ampe 3 kali. Rekor nih!

Nyampe Pemalang kira-kira jam setengah lima-an gitu dan bapak udah nunggu di depan minimarket tempat aku turun. Dan seperti biasa, aku diboncengnya pake sepeda ampe depan rumah.

Malam harinya adalah semacam deja vu buatku: makan sahur lagi bareng orangtua. Hmm, jadi inget pas Ramadlan kemaren, disaat aku belum secara resmi jadi mahasiswi. At first, agak ngantuk sih. Yah, tapi nggak papa-lah kan puasanya 1 hari bukan 1 tahun :)

In short, di hari lebaran aku menghabiskan waktu siangku buat tidur, dan waktu sore buat keluar bareng temen-temen. Ya, kami emang udah janjian dari jauh-jauh hari buat ketemuan pas libur lebaran, secara setelah lulus anak-anak kan nyebar tuh, ada yang di kutub utara-lah, di tengah hutan Amazon-lah, :) jadi belum sempet ketemuan lagi pasca-lulus SMA.

Tujuan pertama kami adalah .... MAKAN-MAKAN (mumpung gratisan). Salah satu dari kami emang janji buat nraktir kami makan, hasil gaji pertama katanya (uhh, yang udah kerja niee). Dan seperti biasanya (pula), kami buang waktu banyak cuma buat PILIH MENU. Agak gaje sih...

Abis makan, aku ma temen-temen pergi ke tempat karaoke. Di tengah jalan...
to be continued...

Senin, 03 September 2012

Setelah Hibernasi Sebentar

assalamualaikum
setelah kurang lebih sebulan berhibernasi dari blogspot dan sibuk ngurusi predikat baru (mahasiswi) akhirnya malam hari ini ada waktu luang untuk sekedar curcol disini. nggak papa kan?
ada banyak banget hal baru di kehidupanku saat ini, mulai dari seragam sekolah yang nggak dipakai lagi, imbuhan maha- didepan kata siswi, dunia perkuliahan, dan juga KOST. ngerasain suka-duka anak kost baru (baru seminggu nih) yang nggak tahu jalan, nggak tahu arah, nggak tahu tempat makan, sampai kelaparan karena bingung cari makan kemana. alhamdulillah, mbak-mbak tingkat yang satu kos denganku baik-baik, mau ngasih tahu, "nuturi", sampai nganterin beli makan.
eum, apa lagi ya? oya, baru seminggu teman-temanku udah berkeluh kesah "ternyata kos gini ya", "kangen rumah", bla bla bla. jawabanku? "yang sabar ya", hehehe.
aku juga pengin pulang sih, sebenernya. tapi ntar, ojo kesusu. at least, sebulan aku pengen mbuktiin kalo aku betah disini. setelah sebulan? liat saja nanti, hehehe.
udah deh, segini aja dulu, bingung aku mau ngelanjutin apa. niatnya sih mau bikin "diary" gitu tentang kegiatan disini selama seminggu ini. tapi, capeknya luar biasa pas ospek itu. kapan-kapan aja ya?
sekian,
wassalam.

Rabu, 01 Agustus 2012

Tips dan Trik Cara Belajar Bahasa Inggris yang Menyenangkan FUN WITH ENGLISH!


1.      One Day One Word

Awalilah dengan memahami (bukan menghapal ya) satu kata per hari. Dengan menambah vocabulary secara periodik, maka dengan sendirinya kita akan dapat menghapal kata-kata itu dengan baik. Jumlah kata yang dihapal tiap hari tidak harus dalam jumlah yang besar. Mulailah dengan satu kata per hari, setelah berhasil lanjutkan dengan dua kata, tiga kata, sampai puluhan kata per hari.

Selain memahami kata, yang tak kalah penting adalah mengingat bentuk kata beserta artinya. Jangan sampai sudah memiliki perbendaharaan vocab yang begitu besar namun saat menemui salah satu kata tersebut didalam sebuah teks akan kesulitan mengingat artinya.

2.      Read!

Membaca adalah salah satu tahap penting dalam memulai belajar. Rasanya sulit kalau kita dapat belajar tanpa membaca, meskipun bukan berarti tidak bisa. Akan tetapi, sebagai pemula, sebaiknya kita berlatih membaca bacaan yang bermanfaat bagi kita. Pilihlah bacaan yang sesuai dengan porsi bacaan kita masing-masing, serta menyesuaikan pula dengan manfaat dan ilmu yang kita terima dari bacaan tersebut. Sebagai pemula, saya menyarankan bacaan-bacaan yang ringan serta menarik tampilannya sehingga kita tidak jenuh membacanya. Buku cerita, komik, novel terjemahan, atau buku dua bahasa bisa menjadi alternatif pilihan.

3.      Sing A Song!

Minggu, 29 Juli 2012

Mawar Kepada Hujan yang Menjadikannya Mekar


Aku tak pernah menceritakan ini pada siapa pun, yaitu tentang apa yang dikatakan mawar kepada hujan yang menjadikannya mekar. Kala langit senja mulai menenggelamkan matahari yang (sayang sekali) begitu redup, dan hujan mulai turun dengan beriringan lewat awan yang kelabu.
Nun di bawah sana, di antara bunga-bunga berwarna-warni yang tumbuh di sebuah taman yang indah, sekuntum bunga memekarkan pandangannya ke atas, hendak mendengar suara langit yang darinya muncul berita akan datangnya hujan. Ia lalu melempar pandangannya ke bawah, lalu ke arah sekelilingnya. Adalah bunga mawar putih yang terkenal akan kecantikan dan keelokan rupanya. Ketika hujan mulai turun dan membasahi mahkotanya, ia berteriak.
“Aku benci padamu, Hujan!”.
Hujan yang kebingungan lantas berkata, “Mengapa kau berkata seperti itu, Mawar? Apa salahku sehingga kau berkata demikian? Bukankah kau amat menyukaiku karena aku memberikanmu air (kehidupan) ?”.

Give Me That Miracle: Life’s Full of Miracle (Terima kasih untuk Ibu yang telah membagi cerita ini)


Hari ini, Ibu, kau bercerita pada kami di dalam ruang kelas ini. Kata-katamu begitu sederhana, tak terdengar seperti bahasa orang-orang jenius, tak terdengar pula sebagai bahasa para penyair. Tapi lewat ceritamu itu, entah kenapa, hatiku bergetar. Ini bukan ilusi, Bu, ini bukan mengada-ada. Sebab ceritamu pun bukan ilusi, bukan mengada-ada. Ibu, kau bercerita dengan sesekali menatap kami, anak-anakmu, satu per satu di dalam ruang kelas ini. Namun, entah apakah ini cuma perasaanku atau memang demikian adanya—aku merasa kau begitu jauh menatapku. Kau menatapku dengan tatapan yang dalam, jauh dan lama. Entah ini cuma perasaanku atau memang demikian adanya, tapi aku betul-betul merasakannya.

Allah sungguh Maha Besar, sungguh Maha Kuasa. Dengan mudahnya Ia ciptakan manusia, dan dengan mudahnya pula Ia perintahkan Izrail untuk mencabut nyawanya. Ia berikan semua yang manusia butuhkan—jasmani, ruhani, akal pikiran, serta hati. Jangankan untuk sesuatu yang hamba-Nya pinta, untuk yang tidak diminta pun Ia berikan. Mudah bagi-Nya mengabulkan apa yang manusia itu inginkan, mudah pula bagi-Nya mencabut nikmat tersebut dari hamba-Nya.

Do Women Really Need to Get A Job?


The name of RA Kartini are often listened by us as Indonesia’s women emancipation hero. Nowadays, we see there are almost nothing differences between women and men. Men are working, women are working. Men go to the office, and women do. The quantity of career women is increasing, but it makes some problems. This makes a pros and contra of career women. Do women really need to go to the office and get a job?

Rabu, 20 Juni 2012

@Gunungpati Now

Aku lagi ada di salah satu warnet di Gunungpati saat ngeposting ini. Besok, tanggal 21 Juni rencananya (bukan sekedar "rencana" sebenarnya) aku akan lapor diri sebagai maba di salah satu universitas di sini (pasti tahulah, universitas apa yang aku maksud). Sebenernya, di pengumuman rektor dijelaskan bahwa lapor diri dilaksanakan mulai pukul 08.00 sampai 16.00. Akan tetapi,berdasarkan saran dari beberapa teman yang sama-sama maba, kalau bisa berangkatnya tuh yang pagi. Ketika aku membuka grup FB, bahkan ada yang berangkat jam setengah enam!

Whatever-lah,we'll see....

Jumat, 20 April 2012

15 April 2012

Tuhan, biarkan aku menari
Sampai lepas esok hari
Karena jika aku mati
Aku tak akan kembali

Tuhan, izinkan aku bernyanyi
Mengejar mimpi tinggalkan sunyi
Sebab nanti bila senjaku pergi
Tak mungkin ia ‘kan terbit lagi

Tuhan, biarkan dulu mimpiku usai
Biar dulu bahagia kugapai
Biar damai dapat kucapai
Saat tiba waktuku sampai.

Minggu, 12 Februari 2012

Under The Rain (2)

Kebahagiaan bukanlah saat kau merasa aman. Kebahagiaan bukanlah saat kau merasa tenang. Kebahagiaan bukanlah saat kau punya jabatan. Kebahagiaan bukanlah saat kau punya banyak uang. Kebahagiaan adalah saat kau mensyukuri apa yang telah Allah swt. berikan kepadamu.

Aku tidak merasa aman sepenuhnya. Aku tidak merasa tenang seluruhnya. Aku tidak punya jabatan, apalagi uang yang banyak. Akan tetapi aku merasa bahagia. Aku begitu bahagia atas apa yang telah Allah anugerahkan padaku.

Aku bahagia dengan semua yang telah terjadi. Aku bahagia pernah menangis, aku bahagia pernah kecewa. Aku bahagia pernah merasakan kehilangan, sebab dengan cara itulah aku tahu betapa Allah sesungguhnya selalu memilihkan yang terbaik bagiku (baca:kita), meskipun terkadang yang terbaik itu tak selalu yang terindah. Aku bahagia dengan apapun yang telah kujalani, termasuk pernah menyesal atas apa yang telah kulakukan. Hal ini sesungguhnya telah mengajarkanku untuk tak lagi melakukan hal-hal yang konyol kemudian dengan seenaknya berkata “aku menyesal”. Aku ingin membatasi “jumlah” penyesalan dalam hidupku. Aku telah banyak menyesal dahulu, dan kini aku tak boleh lagi menyesali perbuatanku.

Aku bahagia diciptakan menjadi aku yang sekarang. Aku bahagia lahir dan tumbuh di tengah kesederhanaan. Bagiku, kesederhanaan itu dekat dengan ketenangan dan ketenangan itu dekat dengan kebahagiaan. Aku bahagia Allah swt. telah mengijinkanku untuk merasakan kehidupan ini, merasakan betapa nikmatnya menjadi manusia itu. Aku bahagia Allah swt. memberikanku kesempatan untuk membahagiakan ayah-ibuku.

Dari ribuan, jutaan, bahkan tak terhingga kebahagiaan yang telah dan sedang kurasakan, kebahagiaan yang benar-benar kusyukuri adalah kebahagiaan dapat melihat ayah-ibuku bahagia dalam satu rumah yang dipenuhi oleh cinta kasih dan kasih sayang. Aku ingat, salah satu motivator terkenal pernah berkata (kira-kira seperti ini): Kado terindah untuk anak anda adalah mencintai ibunya. Dan aku begitu bersyukur, sebab ayahku telah memberikan kado terindah itu untuk aku dan adikku. Aku bersyukur Allah swt. mempertemukan mereka berdua, lalu mempersatukan keduanya, serta menakdirkan ayahku untuk ibuku dan ibuku untuk ayahku. Itu semua begitu indah bagiku, dan tak ada hal yang lebih indah dari itu.


Aku juga ingat, pernah kudengar ada seorang laki-laki yang berkata di salah satu acara televisi, beliau ditanyai “Mengapa anda menolak poligami?”. Dan dia pun menjawab, “saya adalah produk poligami, dan saya tidak mau anak-anak saya merasakan apa yang saya rasakan”. Kalimat itu begitu indah terdengar di telingaku, membuat aku sadar bahwa dia adalah salah satu ayah terbaik dari sekian banyak ayah-ayah terbaik di dunia ini. Aku membayangkan begitu terharunya anak-anaknya mendengar kalimat itu terucap dari mulut ayahandanya, serta disaksikan oleh jutaan pemirsa televisi. Sungguh, begitu bahagianya mengetahui ayah kita begitu peduli pada istri dan anak-anaknya.

Aku tak bisa bayangkan, apabila Allah swt. memisahkan keduanya atau menciptakan wanita lain atau pria lain di antara ayah-ibuku. Aku tak bisa bayangkan jika suatu hari nanti datang seseorang lalu merusak kebahagiaan kami. Aku tak bisa bayangkan jika aku harus hidup dengan dua orang ibu di sisiku, dan aku tak bisa bayangkan jadi apa aku ini jika ayahku meninggalkan ibuku demi orang lain. Sungguh, aku mungkin akan pergi dari jalan ini; pergi dari cita-citaku, pergi dari keluargaku, bahkan pergi dari Allah swt.


Aku bersyukur Allah swt. mempertemukan ayah-ibuku. Aku bersyukur Allah swt. mempersatukan keduanya, serta menakdirkan ayahku untuk ibuku dan ibuku untuk ayahku. Itu semua begitu indah bagiku, dan tak ada hal yang lebih indah dari itu. Tidak ada.


Maka jangan Kau ambil, Ya Allah, jangan Kau ambil
Hamba bersyukur atas segala nikmat-Mu
Jangan Kau cabut, Ya Allah, jangan
Jangan Kau cabut kebahagiaan ini dari kami.


Pemalang, 24 Januari 2012

Under The Rain (1)


Aku ingin bahagia dalam kesederhanaan yang ayah-ibuku ajarkan padaku. Aku ingin selamanya bahagia dalam senyum keceriaan anak-anak yang ingin menggapai cita-citanya. Aku ingin selamanya bahagia menjadi bagian dari kesuksesan orang lain. Aku tak ingin bahagia sementara ada anak yang tak bisa belajar dengan segala fasilitas yang memadai. Oleh karena itulah, aku ingin membagi apa yang bisa aku bagi kepada mereka, demi semangat, keceriaan, cita-cita, dan mimpi yang bersinar lewat mata mereka.

Semoga Allah menunjukkan jalan itu, meneranginya, melapangkannya, serta memudahkan langkahku untuk meraih hal itu.

Sebab aku hanya tak ingin apa yang terjadi pada teman-temanku terjadi kembali pada mereka. Aku tak ingin ada lebih banyak lagi anak yang putus sekolah. Aku tak ingin ada lebih banyak lagi anak yang tak bisa meraih cita-citanya. Sebab aku tahu seberapa penting arti cita-cita itu bagi anak-anak yang tumbuh di lingkungan yang sederhana.

Ya Allah, sekali lagi, tunjukkanlah jalan itu, terangilah, lapangkanlah, serta mudahkanlah kakiku ‘tuk meraihnya.

Pemalang, 21 Januari 2012