Selasa, 06 November 2012

Kapan Kita Kembali

Minggu, 4 November 2012 saya sempat terkejut melihat status teman saya di akun jejaring sosial. Dia mengatakan bahwa telah terjadi kecelakaan lalu lintas di daerah Baturraden yang menewaskan lima orang, diantaranya 2 orang mahasiswa salah satu universitas negeri di Semarang. Belakangan diketahui bahwa salah satu korban yaitu Novi sempat memposting beberapa tulisan di blog pribadinya, salah satunya http://novilialutfiatul.wordpress.com/2012/11/01/dosen-tak-bernyawa/ sebelum terjadinya tragedi tersebut, tepatnya pada 1 November 2012.

Dalam tulisan yang berjudul “Dosen Tak Bernyawa” itu, Novi yang sedang menempuh pendidikan di fakultas kesehatan mengungkapkan perasaannya ketika hampir tiap hari berhadapan dengan seonggok mayat yang digunakan sebagai obyek penelitian mahasiswa kedokteran. Selama hidup mayat-mayat itu mungkin bukanlah orang yang baik; preman, orang gila, orang yang tak dianggap oleh keluarganya, dll. Dan ketika sudah meninggal, jasadnya ditelantarkan di rumah sakit, kemudian dipotong lalu dibedah sampai ke bagian dalam tubuhnya.
Berhadapan dengan jasad membuatnya banyak belajar tentang kematian. Sesuatu yang misterius, hanya Allah semata yang tahu. Kita tak pernah tahu kapan kita kembali pada-Nya, dan seringkali waktu itu begitu tiba-tiba dan datang dengan cara yang tak disangka-sangka.
KITA TAK PERNAH TAHU KAPAN KITA KEMBALI. Dan tak ada yang tahu bahwa tiga hari setelah tulisan itu terpampang di blog pribadinya, Novi meninggal dalam kecelakaan tragis yang terjadi ketika ia dan teman-teman satu universitas (beserta kontingen dari universitas lainnya) usai menghadiri sebuah acara tak jauh dari lokasi kejadian. Dan dari kisah Novi beserta tulisan terakhirnya, saya kembali merasa diingatkan tentang kematian. Sebenarnya serentetan daftar panjang mengenai kisah berpulangnya seseorang apabila kita cermati mengandung satu pesan yang sama: kita tak tahu. Kita tak tahu, tak pernah tahu. Lalu apa yang bisa kita lakukan dengan ketidaktahuan kita?
Simaklah petikan dari blog Novi berikut ini:
Laboratorium anatomi dan seluruh mayat-mayat  didalamnya selalu mengingatkanku akan datangnya kematian yang tak tahu kapan akan menjemputku. Mereka  adalah guru-guruku, guru dunia karena mengajarkan banyak ilmu pengetahuan serta guru akhirat yang menjadi reminder akan kehidupan dunia yang sementara ini.
Akhirnya, mari kita renungkan bersama. Sekali lagi, kita tak tahu kapan kita berpulang bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar