Minggu, 08 Desember 2013

Mengikat Rasa, Menyibak Makna



BIAR aku ceritakan saat kali pertama aku melihatmu. Dua tahun yang lalu. Waktu itu, aku melihat selembar kertas kosong yang bersih. Rasanya seperti melihat langit yang cerah tanpa sedikit pun awan menggantung di atas sana. Itulah kamu, yang kulihat waktu itu. Duduk diam dengan secangkir kopi yang mendingin. Masih penuh, bahkan tak tersentuh olehmu. Aku tak tahu kenapa aroma kopi hangat begitu memabukkan dan memuaskan hingga meminumnya hingga habis adalah tabu bagimu. Dan aku tak tahu, kenapa kau mematung diri di tengah keramaian pesta malam itu.