kenapa kau meragu, wahai bunga
di kepak sayap kumbang terselip berjuta asa
sedang janjinya selalu ia ujarkan
tinggal kau turuti, tinggal kau ikuti
kenapa masih juga kau ragu, wahai bunga
di sekelilingmu ilalang tak henti bernyanyi
membujukmu untuk ikut kekasih
hanya tinggal satu kata, “ya” kau ucapkan
bunga, waktu pasti segera berlalu
manis madumu ‘kan menggetir
tegak mahkotamu ‘kan melayu
dan wangimu ‘kan meluruh
lalu tunggu apa lagi
Ketika sempurna sudah lama jadi milikmu?