Sebulir embun tak perlu menjadi salju untuk mendinginkan. Tak
usah ia menjadi hujan untuk meneduhkan, tak pula harus ia menjadi samudera
untuk kau selami.
Ia bahkan tak memerlukan sinar mentari untuk datang. Baginya,
malam sunyi dan cahaya bulan yang temaram pun sudah cukup.
Ia tak perlu kembang api atau nyanyian tahun baru untuk hadir,
sebab baginya senandung serangga di kebun-kebun tengah malam pun sudah cukup
semarak.
Pada embun, belajarlah kau. Niscaya yang kau temukan
hanyalah kebaikan, kesederhanaan, kebahagiaan, dan keikhlasan; sebab ia sudah
harus pulang seiring datangnya sang mentari.
Semarang, 2 Juli 2015