Assalamu’alaikum.
Februari mau abis ya.... nggak
nyangka.....
Saya nggak tahu harus ngomong
apa, harus nulis apa bulan ini. Tapi karena udah kadung kommit sebulan harus
“isi rumah” minimal 1 tulisan, ya udah....
Kadang emang gitu sih, kalo mau
apa-apa harus punya target yang jelas, supaya jelas juga gimana steps-nya, gimana caranya, dan gimana
ngukur kita udah bisa dikatakan sukses atau belum. Dan biasanya, hal yang
dilakukan dengan target itu nuntut kita untuk kerja lebih keras lagi, mikir
lebih sering lagi, dan itu bagus. Coba bayangin, perusahaan yang nggak punya
target, cepat atau lambat pasti bangkrut. Kenapa? Karena nggak ada ukuran pasti
mereka sukses atau enggak, dan nggak ada bilangan yang bisa mewakili kesuksesan
atau kegagalan mereka. Semuanya akan berjalan seperti air yang mengalir (:dari
atas kebawah).
Emang sih, kadang susah juga
untuk bisa menuhin target. Terutama yang berkaitan dengan pekerjaan. Deadline yang terjemahan saklek-nya adalah garis mati, bener-bener
bisa bikin kita mati. Terlebih tugas yang numpuk, yang bisa bikin kita sakit
jiwa. Hmm, kedengerannya nggak enak banget ya?
Tapi kalo boleh jujur, deadline itu penting. Target itu
(seperti yang saya sebut diatas) penting. Dan berani untuk start running itu juga penting—meski harus keluar dari zona nyaman
kita. Pengin beli sepatu baru, harus rajin nabung dulu. Konsekuensinya, uang
jajan kita harus dikurangi, harus bener-bener hemat. Nah inilah challenge-nya. Seberapa kuat passion kamu untuk beli sepatu yang bisa
ngalahin keinginan untuk beli hal-hal lain selain itu. Buat orang yang nggak
sabar, ini ujian kesabaran yang sesungguhnya. Buat yang nggak bisa liat barang
bagus dikit aja, ini cara untuk nggak gampang laper mata.
Kedengeran simpel emang, nabung
buat beli sepasang sepatu. Buat sebagian orang mungkin nggak perlu waktu
lama-lama buat bisa ngumpulin uang yang cukup buat beli barang yang kita
butuhin. Yang kita butuhin ya..., bukan yang kita pengin. Tapi, beuh... kita
bisa nglatih diri sendiri untuk going
straight untuk menggapai apa yang
kita inginkan, running fast, tanpa terlalu banyak lirik
kanan-kiri yang nggak perlu. Ini penting, supaya target bisa kita raih secepat
mungkin, dengan cara yang tepat tentunya.
Pasang target itu nggak perlu yang
muluk-muluk, asalkan kita tahu porsinya dan kita bisa komitmen penuh untuk
nyelesain hal itu. Apalagi buat kita yang masih muda, jalan kita Insya Allah
masih panjang, masih banyak kesempatanlah. Mulai dulu dengan yang kecil,
misalkan sehari harus nabung lima ratus perak selama setahun, atau baca buku
minimal 1 per bulan. Kalau saya sih, Insya Allah sedang dalam proses nyisihin
2,5% dari uang bulanan untuk beli buku hingga saat nanti udah resmi menyandang
S.Pd di belakang nama, buku yang terkumpul udah banyak dan bisa bikin
perpustakaan kecil-kecilan di rumah. Ini target, jelas tujuannya, ada tenggat
waktu atau deadline, dan harus ada
hasil setelah itu. Kalo nggak ada? Wah, keterlaluan saya.
Bahkan dengan nulis target saya
disini, secara nggak langsung Anda yang jadi saksinya, malaikat di kanan-kiri
Anda juga; dan akan jadi reminder
bagi saya udah terus ingat dan patuh sama target itu.
Well, sebaliknya hidup tanpa target akan susah. Serasa naik perahu
kecil di tengah samudera yang hanya akan bergerak sesuai apa mau ombak dan
angin saja; tanpa dayung atau apapun yang bisa kita gunakan untuk segera menuju
ke tepian. Jadi, kalo ada yang masih ragu untuk mulai step pertama dengan
konsekuensi meninggalkan sebentar zona nyamannya, I’ll surely say “You have to”.
Pertanyaannya sekarang bukan apa
target Anda, tapi apa yang Anda lakukan untuk mencapai target tersebut. Jawab
sendiri ya?
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar