Selasa, 26 Februari 2013

Di Penghujung Februari


Assalamu’alaikum.
Februari mau abis ya.... nggak nyangka.....
Saya nggak tahu harus ngomong apa, harus nulis apa bulan ini. Tapi karena udah kadung kommit sebulan harus “isi rumah” minimal 1 tulisan, ya udah....
Kadang emang gitu sih, kalo mau apa-apa harus punya target yang jelas, supaya jelas juga gimana steps-nya, gimana caranya, dan gimana ngukur kita udah bisa dikatakan sukses atau belum. Dan biasanya, hal yang dilakukan dengan target itu nuntut kita untuk kerja lebih keras lagi, mikir lebih sering lagi, dan itu bagus. Coba bayangin, perusahaan yang nggak punya target, cepat atau lambat pasti bangkrut. Kenapa? Karena nggak ada ukuran pasti mereka sukses atau enggak, dan nggak ada bilangan yang bisa mewakili kesuksesan atau kegagalan mereka. Semuanya akan berjalan seperti air yang mengalir (:dari atas kebawah).
Emang sih, kadang susah juga untuk bisa menuhin target. Terutama yang berkaitan dengan pekerjaan. Deadline yang terjemahan saklek-nya adalah garis mati, bener-bener bisa bikin kita mati. Terlebih tugas yang numpuk, yang bisa bikin kita sakit jiwa. Hmm, kedengerannya nggak enak banget ya?

Tapi kalo boleh jujur, deadline itu penting. Target itu (seperti yang saya sebut diatas) penting. Dan berani untuk start running itu juga penting—meski harus keluar dari zona nyaman kita. Pengin beli sepatu baru, harus rajin nabung dulu. Konsekuensinya, uang jajan kita harus dikurangi, harus bener-bener hemat. Nah inilah challenge-nya. Seberapa kuat passion kamu untuk beli sepatu yang bisa ngalahin keinginan untuk beli hal-hal lain selain itu. Buat orang yang nggak sabar, ini ujian kesabaran yang sesungguhnya. Buat yang nggak bisa liat barang bagus dikit aja, ini cara untuk nggak gampang laper mata.
Kedengeran simpel emang, nabung buat beli sepasang sepatu. Buat sebagian orang mungkin nggak perlu waktu lama-lama buat bisa ngumpulin uang yang cukup buat beli barang yang kita butuhin. Yang kita butuhin ya..., bukan yang kita pengin. Tapi, beuh... kita bisa nglatih diri sendiri untuk going straight untuk menggapai apa yang kita inginkan, running fast, tanpa terlalu banyak lirik kanan-kiri yang nggak perlu. Ini penting, supaya target bisa kita raih secepat mungkin, dengan cara yang tepat tentunya.
Pasang target itu nggak perlu yang muluk-muluk, asalkan kita tahu porsinya dan kita bisa komitmen penuh untuk nyelesain hal itu. Apalagi buat kita yang masih muda, jalan kita Insya Allah masih panjang, masih banyak kesempatanlah. Mulai dulu dengan yang kecil, misalkan sehari harus nabung lima ratus perak selama setahun, atau baca buku minimal 1 per bulan. Kalau saya sih, Insya Allah sedang dalam proses nyisihin 2,5% dari uang bulanan untuk beli buku hingga saat nanti udah resmi menyandang S.Pd di belakang nama, buku yang terkumpul udah banyak dan bisa bikin perpustakaan kecil-kecilan di rumah. Ini target, jelas tujuannya, ada tenggat waktu atau deadline, dan harus ada hasil setelah itu. Kalo nggak ada? Wah, keterlaluan saya.
Bahkan dengan nulis target saya disini, secara nggak langsung Anda yang jadi saksinya, malaikat di kanan-kiri Anda juga; dan akan jadi reminder bagi saya udah terus ingat dan patuh sama target itu.
Well, sebaliknya hidup tanpa target akan susah. Serasa naik perahu kecil di tengah samudera yang hanya akan bergerak sesuai apa mau ombak dan angin saja; tanpa dayung atau apapun yang bisa kita gunakan untuk segera menuju ke tepian. Jadi, kalo ada yang masih ragu untuk mulai step pertama dengan konsekuensi meninggalkan sebentar zona nyamannya, I’ll surely say “You have to”.
Pertanyaannya sekarang bukan apa target Anda, tapi apa yang Anda lakukan untuk mencapai target tersebut. Jawab sendiri ya?
Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar