Jumat, 19 November 2010

Hari Semakin Larut


Bunga-bunga yang mekar itu merebakkan wangi malam yang smkin pekat, hari semakin larut, doa-doa dipanjatkan di antara sunyi malam yang sedari tadi merayu jiwa-jiwa itu untuk istirahat merebahkan lelah sendirian ...
doa-doa suci itu bagai lembaran-lembaran metafora di antara dinginnya malam & potret-potret realitas kaum menyimpang yang mulai berkembang di tanah fana ini. Kehitaman malam ini seakan mengendap di hati dan jiwa kita sehingga terkadang kita lalai sebagai seorang hamba. Tidaklah kita malu pd Dzat yg selalu melihat, mendengar, dan mengetahui kemunafikan kita itu?
Maka teman, ini bukan saja untukmu tapi (terlebih) untukku, hidup adalah merentas senja sedari pagi menyingsing, hidup adalah perjalanan hari-hari yang kadang diliputi awan tebal namun kadang juga disinari mentari dan pelangi warna-warni.
Dan percayalah bahwa doa, harapan, asa, serta senyuman yang selalu merekah dalam hati & terbuktikan oleh pancaran jiwa ini, semuanya akan mengantarkan kita pada senja dan malam yang larut.
Pemalang, 240510.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar